ekonomidan kemudian menjadi pendorong bagi negara-negara lainnya15. Keistimewaan pembangunan ekonomi kawasan ini yang tidak terdapat di kawasan dunia lainnya adalah pola pertumbuhan ekonomi yang dikenal dengan istilah pola pembangunan angsa terbang, yang menggambarkan pembangunan negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara.

Jawaban yang tepat yaitu opsi b. kemiskinan. Yuk simak penjelasan berikut ini! Kemiskinan menjadi permasalahan diberbagai negara terutama untuk negara-negara berkembang. Kemiskinan menjadi akar permasalahan lain di negara tersebut. Jika di suatu negara terdapat banyak penduduk miskin, maka anggota keluarga yang tergolong kedalam usia sekolah, tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena terhalang biaya dan keharusan mencari tambahan penghasilan. Tingkat pendidikan yang rendah akan berdampak pada peluang untuk memperoleh pekerjaan, yang menyebabkan keluarga miskin sulit keluar dari jeratan kemiskinan. Kemiskinan juga menjadi penyebab permasalahan dibidang kesehatan. Biaya yang tidak bisa mencukupi asupan gizi keluarga, menyebabkan anggota keluarga rentan sakit dan mengidap permasalahan dibidang kesehatan. Jadi, jawaban dari pertanyaan diatas adalah opsi b. kemiskinan.

24Masalah Sosial di Indonesia Saat Ini dan Solusinya. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan juga menjadi negara dengan penduduk terbesar di kawasan Asia Tenggara. Kondisi Indonesia yang seperti ini tentunya banyak problem (permasalahan) yang terjadi, masalah ini berhubungan erat dengan hubungan sosial di masyarakat dalam
- Dalam pembangunan nasional Indonesia, tujuan yang ingin dicapai adalah terciptanya masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila. Pelaksanaan pembangunan mewujudkan aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan sudah dibahas mengenai faktor penghambat pembangunan nasional, di antaranya sumber daya manusia, kekayaan alam, permodalan, dan lain sebagainya. Dalam buku Ekonomi Pembangunan 1998 oleh Rustian Kamaludin, sumber daya manusia bisa menjadi faktor pendukung dan penghambar pembangunan nasional. Hal ini karena sumber daya manusia yang tercermin dari jumlah penduduk di suatu daerah selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Baca juga Faktor Pendukung Pembangunan Nasional Jika kenaikan jumlah penduduk tidak dikelola dengan efektif dan efisien. maka berakibat pada tingginya beban ketergantungan penduduk. Faktor penghambat Pelaksanaan pembangunan nasional tidak selalu berjalan mulus, karena dalam pelaksanaannya banyak masalah yang menjadi penghambat. Selain sumber daya manusia, ada beberapa faktor penghambat pembangunan nasional lainnya yang terangkum dalam buku Sosiologi Pembangunan 2016 oleh Adon Nasrullah Jamaludin, yaitu Gejolak SARA Adanya perbedaan suku, ras, agama, dan antar-golongan dapat dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menimbulkan gejolak SARA yang mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia. Baca juga Upaya Pemerintah dalam Melaksanakan Pembangunan Nasional Produktivitas penduduk rendah Tertinggalnya Indoensia di bidang produktivitas yang masih rendah dan tingkat pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi, membuat sumber daya manusia Indoensia cenderung menjadi beban yang menghambar laju pertumbuhan Indoensia. Kesenjangan sosial Kesenjangan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja, pelayanan kesehatan, kesenjangan pembngaunan antardaerah menyebabkan kecemburuan sosial. Persaingan dan proteksi negara lain Persaingan dan proteksi negara lain dalam bidang perdagangan, persaingan semakin ketat dalam komoditas ekspor, seta tindakan proteksi negara lain merupakan hambatan pengembangan ekspor Indonesia. Kekurangan modal dan teknologi juga menjadi pemicu terhambatnya persaingan perdagangan secara internasional. Baca juga Strategi Pembangunan Ekonomi Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan bangsa Indonesia pada umumnya masih rendah dan masih banyak ditemui penduduk yang belum bisa membaca dan menulis. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penyebabkemiskinan selanjutnya juga bisa mendapatkan pengaruh dari perubahan iklim. Dalam hal ini, perubahan iklim dapat menyebabkan berbagai bencana alam. Mulai dari banjir, badai angin, hingga kekeringan. Hal ini pun membuat situasi kehidupan masyarakat menjadi tidak menentu. Untuk memulihkan kondisi saat bencana pun bukan perkara yang mudah.
Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai perbedaan negara maju dan negara berkembang. Negara berkembang adalah sebutan untuk negara yang dianggap memiliki standar hidup rendah hingga rata-rata. Biasanya suatu negara dikatakan negara berkembang dilihar dari kondisi penduduknya, selain itu pendapatan yang rendah pun mempengaruhi terhadap suatu negara. Negara berkembang cenderung memiliki infrastruktur yang terbelakang. Adapun contoh dari negara berkembang diantaranya adalah Indonesia, India, Filipina, Thailand, pada negara berkembang standar hidup masyarakat dapat dibilang rendah. Standar hidup yang rendah misalnya pendapatan yang rendah, pendidikan yang hanya sampai sekolah dasar, tingkat pengangguran yang tinggi, perumahan yang tidak layak untuk dihuni, dll. Hal tersebut merupakan sebuah masalah untuk negara berkembang. Masalah utama dari negara berkembang biasanya yaitu masalah ekonomi. Butuh waktu yang sangat lama untuk dapat mengatasi masalah yang ada di negara berkembang. Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai masalah yang ada pada negara berkembang. Simak pembahasannya dibawah jugaPerbedaan pasar modern dan pasar tradisionalKegiatan ekonomi di IndonesiaKabinet pada masa demokrasi liberalMasalah Dari Negara BerkembangStandar hidup pada negara berkembang dapat dikatakan rata-rata bahkan standar hidup di negara berkembang berada dibawah rata-rata. Adapun standar hidup yang rendah tentunya ditimbulkan karena masalah yang ada pada negara tersebut. Masalah yang menjadi pemicu standa hidup di negara berkembang rendah biasanya merupakan masalah pereknomian. Berikut ini masalah yang ada pada negara berkembang beserta penjelasannya1. Standar Hidup yang Rendah Menyebabkan KemiskinanStandar hidup yang rendah pada akhirnya akan menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan merupakan suatu perwujudan keadaan yang mengalami standar hidup yang rendah. Tentunya setiap negara memiliki batasan kemiskinan yang berbeda dibandingkan dengan negara lain. Indonesia merupakan salahs atu negara berkembang oleh karena itu tak heran jika beberapa wilayah di Indonesia mengalami kemiskinan. Akan tetapi pemerintah Indonesia tidak hanya diam, pemerintah memberikan perhatian dalam menanggulangi kemiskinan. Baca juga perbedaan sosialisasi primer dan sekunder2. Tingkat Pengangguran TinggiMasalah kedua yang dihadapi oleh negara berkembang yaitu adanya keterbatasan pekerjaan. Adanya keterbatasan lapangan kerjaan menimpulkan tingginya nilai pengangguran di negara berkembang. Pengangguran terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah pekerja yang ada. Kurangnya lapangan pekerjaan disebabkan negara berkembang sedang melakukan sebuah pembangunan untuk menjadi negara industri. Dengan menjadi negara industri maka diharapkan akan tercipta banyak lapangan pekerjaan. Selain itu penyebab terjadinya pengangguran yaitu tinggi laju pertumbuhan penduduk di negara berkembang dibandingkan dengan daya tampung perekonomian. Baca juga dampak kepadatan penduduk 3. Adanya KetidakmerataanPada masalah negara berkembang terjadi ketidakmerataan pendapatan merupakan sebuah masalah besar. Infrastruktur yang kurang siap menyebabkan terjadinya ketidakmerataan pada suatu hasil pembangunan. Contohnya Indonesia, perekonomian yang ada di Indonesia hanya berfokus pada kota-kota besar sehingga daerah-daerah terpencil kurang terperhatikan. Perekonomian yang berfokus hanya pada kota-kota besar ini menyebabkan hanya kota-kota besar yang nantinya akan merasakan hasil pembangunan yang layak. Indonesia saat ini telah melakukan perubahan sistem pada perundang-undangan untuk memperbaiki sistem perekonomian yang ada. Selain itu mulai diberlakukan undang-undang otonomi daerah untuk mengurangi ketidakmerataan yang terjadi antara di kota-kota besar dan di daerah-daerah terpencil. Baca juga faktor pendorong urbanisasi 4. Kekurangan ModalSponsors LinkSuatu negara berkembang dalam menjalani proses pembangunan ekonomi mempunyai masalah adanya kekurangan modal. Adanya kekurangan modal meyebabkan proses pembangunan akan terhambat, selain itu akan menyebabkan kemiskinan pada suatu negara. Tingkat tabungan dan tingkan pembentukan modal yang tinggi merupakan sebuah kesulitan yang dirasakan negara berkembang. Salah satu upada untuk mengatasi kekurangan modal dengan menarik berbagai invistor baik dalam negeri ataupun dari luar negeri. Baca juga macam-macam kelompok sosial5. Sumber Daya Manusia Tidak MemadaiMasalah negara bekembang yaitu sumber daya manusia yang tidak memadai. Rendahnya sutau tingkat produktivitas tenaga kerja di dunia disebabkan karena kurangnya faktor pelengkap yaitu modal dan keterampilan sumber daya manusia. Hal ini akan menyebabkan tanah dan tenaga kerja tidak akan memiliki produktivitas yang juga Pengertian perubahan kebudayaamManfaat perdagangan internasionalManfaat kegiatan ekspor dan imporMacam-macam kebutuhan manusia6. Ketergantungan yang besarKondisi ekonomi negara berkembang yang rendah sangat dipengaruhi oleh keberadaan negara maju yang ada di sekitar negara berkembang tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya permintaan domestik mengenai pasar ekspor. Adanya ketergantungan pada negara maju terjadi pada bidang industri, karena negara berkembang masih membutuhkan bantuan pada bidang industri. Selain itu negara maju yang sangat membutuhkan negara berkembang untuk memasok bahan dasar kepada perindustrian negara maju. Baca juga bentuk-bentuk konflik sosial7. Tingkat Pertumbuhan Relatif Pendapatan NasionalMasalah lain yang timbul pada negara berkembang yaitu tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Tingkat pertumbuhan pendapatan nasiona di negara berkembang lebih rendah dari pada negara maju. Negara ketiga pada umumnya mengalami kesenjangan pendapatan antara negara kaya ataupun negara miskin. Kesenjangan tejadi dengan sangat cepat dan melebar. Baca juga faktor pendorong mobilitasi sosial8. Fasilitas Pendidikan Tidak MemadaiSalah satu masalah negara berkembang yang menjadi prioritas utama yaitu pada bidang pendidikan. Sarana dan prasana merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam dunia pendidikan. Namun nyatanya, di negara berkembang anggaran dari pemerintah untuk fasilitas pada sekolah-sekolah masih belum sepenuhnya terpenuhi. Selain itu di negara berkembang tingkat persentase huruf masih tinggi yaitu mencapai 55 persen, hal itu sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara maju. Negara maju mempunyai persentase 36 persen untu buta warna. Selain itu materi pendidikan di negara berkembang yang diberikan kepada anak-anak cenderung kurang berhubungan dengan kebutuhan pembangunan Tingginya Laju PendudukTingginya laju pertumbuhan penduduk di negara berkembang jauh lebih tinggi 2 bahkan hingga 4 kali dibandingkan laju pertumbuhan pada negara-negara maju. 75% manusia di dunia menempati di negara berkembang, maka tak heran jika laju penduduk di negara berkembang sanga tinggi. Dengan tingginya laju penduduk maka akan berpengaruh pada banyak hal seperti kesempatan kerja, layanan pendidika, kesehatan, Kesehatan Masalah lain pada negara berkembang yaitu pada bidang kesehatan. Banyak penduduk pada negara berkembang mengalami kekurangan gizi. Hal ini disebabkan karena kondisi ekonomi yang tidak baik. Pendapat umum mengatakan bahwa terjadinya kekurangan gizi terjadi karena terbatasnya produksi suatu bahan pangan di dunia, namun pada negara berkembang kekurangan gizi terjadi karena adanya ketimpangan dalam penyaluran bahan pangan di dunia. Adanya kekurangan gizi yang terjadi di negara berkembang disebabkan karena faktor kemiskinan bukan karena susahnya mendapatkan makanan. Baca juga fungsi bahasa daerah11. Produktivitas yang RendahProduktivitas suatu negara biasanya dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi dan juga ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan maka dapat menghasilkan tenaga kerja yang terampil. Pada negara berkembang pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahuan masih sangat rendah sehingga menyebabkan negara berkembang memiliki produktivitas yang rendah. Selain itu produktivitas suatu negara dapat dilihat dari pendapatan perkapita. Hal ini mempunyai kaitan dengan tingkat kehidupan dan juga kesempatan kerja. Di negara berkembang sering mendengar istilah lingkaran setan yang susah untuk diputus, maksud dari istilah tersebut yaitu dengan pendapatan yang rendah maka nantinya akan berpengaruh pada tabungan dan juga investasi yang rendah. Baca juga ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi 12. Ketergantungan pada Sektor Pertanian PrimerMasalah lain pada negara berkembang yaitu adanya ketergantungan pada sektor pertanian dan juga sektor pertambangan. Ada beberapa negara berkembang yang hanya bergantung pada sektor pertanian saja untuk perekenomian negara tersebut. Pereknomian yang hanya bergantung pada satu sektor disebut Ketergantungan pada Hubungan InternasionalSeperti yang kita ketahui bahwa ekonomi pada negara berkembang sangat rendag. Kondisi ekonomi negara berkembang sangat dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi negara maju. Hal ini terjadi karena lemahnya permintaan domestik dan lebih mengandalkan pasar ekspor. Barang-barang yang diekspor merupakan barang-barang primier, adanya ketergantungan pada negara maju terjadi pada sektor Pasar yang tidak sempurnaSponsors LinkAdanya pasar pada negara berkembang tidak menyediakan informasi yang lengkap. Struktur yang ada pada pasar umumnya tidak sempurna. Adanya ketidak sempurnaan pada pasar dan informasi tentunya akan merugikan warga. Beberapa informasi pasar hanya diterima oleh warga dan para pengusaha dapat dengan mudahnya mendapatkan informasi mengenai informasi juga Pengertian mediasiPrinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alamPengertian masyarakat multikultural15. Infrastruktur Negara berkembang pada umumnya memiliki wilayah yang luas jika dibandingkan dengan negara maju. Tentunya dengan memiliki wilayah yang luas, infrastruktur harus berkembang dengan pesat. Namun karena adanya keterbatasan ekonomi pada negara berkembang membuat infrastruktur pada negara berkembang tidak berjalan sebagaimana mestinya dan bahkan ada beberapa infrastruktur yang belum Hukum Masalah lain pada negara berkembang yaitu pada bidang hukum. Penduduk yang ada pada negara berkembang banyak yang tidak mempunyai kesadaran akan pentingnya hukum yang ada pada negaranya. Tidak hanya penduduk, bahkan para staf pemerintahanpun masih sangat banyak yang tidak menerapkan hukum yang ada. Tidak heran banyak koruptor di negara berkembang. Orang yang mengetahui seluk beluk hukum sering kali menggunakan hukum untuk keuntungannya Tingkat ProduksiTingkat produksi pada negara berkembang masih sangat rendah. Tingkat produksi yang rendah diakibatkan karena kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai, selain itu karena kurangnya inovasi pada warga di negara berkembang. Negara berkembang pada umumnya masih menggunakan tenaga manusia pada bidang industri sehingga menyebabkan hasil yang dihasilkan sangat sedikit jika dibandingkan dengan negara maju yang telah menggunakan mesin pada bidang Distribusti Pendapatan NasionalDistribusi pendapatan nasional masih tidak merata. Adanya kesenjangan pendapatan perkapita antara negara kaya dan negara miskin bukan merupakan wujud dari adanya perbedaan ekonomi. Tingkat pendapatan setiap negara tidak sama, akan tetapi terjadi ketimpangan pada negara-negara berkembang yang jauh lebih parah dari pada negara maju. Baca juga pengertian piramida pendudukSolusi dari beberapa yang sudah dilakukan oleh pemerintah agar membangun negara berkembang bisa menjadi negara maju sebagai berikutBerbagai cara telah pemerintah coba untuk dapat menurunkan kemiskinan yang ada di Indonesia, misalkan subsidi silangNegara maju sangat membutuhkan negara berkembang untuk membantu memasok bahan dasar yang berasal dari negara melakukan tabungan dan investasi pada negara berkembang yang rendah maka akan menyebabkan produktivitas yang itulah masalah-masalah yang ada pada negara berkembang. Kita sebagai warga Indonesia yang termasuk negara berkembang haruslah memulai tindakan untuk menuju perubahan agar Indonesia menjadi negara maju. Sekian pembahasan mengenai materi kali ini, semangat dan sukses selalu.
Masalahsosial yang menjadi akar permasalahan sosial lainya adalah. Question from @ditfumi - Sekolah Dasar - Ips. Berikut ini yang tidak boleh dilakukan negara asing diwilayah zee adalah Answer. ditfumi November 2018 | 0 Replies . Provinsi jawa tengah diapit oleh dua provinsi - Konflik sosial nyaris sulit dihindari dalam kehidupan bermasyarakat. Selain disebabkan oleh latar belakang yang berbeda, setiap individu juga mempunyai kepentingan masing-masing, baik itu kepentingan ekonomi, sosial, dan budaya. Agar semuanya berjalan teratur, maka dibutuhkan aturan-aturan guna mencapai tujuan bersama. Namun seiring perkembangan zaman, interaksi sosial yang berjalan teratur dapat berubah sehingga terjadi konflik sosial. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai konflik sosial. Pengertian Konflik Sosial Sebagaimana tertuang dalam Mata Pelajaran Sosiologi Sekolah Menengah Atas SMA 20166 oleh Susvi Tantoro, seorang sosiolog fungsionalis Jerman, Georg Simmel mencoba mendekati teori konflik dengan menunjukkan bahwa konflik merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat mendasar, berkaitan dengan sikap bekerja sama dalam masyarakat. Dalam karya berjudul “Conflict and The Web of Group-Affiliations”, Simmel memandang konflik sebagai gejala yang tidak mungkin dihindari dalam masyarakat karena konflik berfungsi untuk mengatasi ketegangan antara hal-hal yang bertentangan dan mencapai kedamaian. Namun menurut Karl Marx, “sejarah semua masyarakat hingga sekarang ini adalah sejarah perjuangan kelas”. Marx mengkritik masyarakat kapitalis dan membaginya dalam dua pembagian kelas, yaitu kelas atas atau kelas yang berkuasa atau pemilik modal borjuis dan kelas bawah atau kelas buruh proletar. Hal inilah yang menjadi definisi dan penyebab semua konflik sosial. Faktor Penyebab Konflik Sosial Menurut Budi Rahayu dalam Sosiologi Paket C - Setara SMA/MA kelas XI 20187, faktor-faktor penyebab konflik sosial adalah Perbedaan antar individu, misalnya perbedaan pendapat atau perasaan. Hal ini dapat menimbulkan konflik. Misalnya perbedaan antara karakter adik yang pendiam dengan kakak yang temperamental. Perbedaan kepentingan seperti kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya. Misalnya terjadinya konflik antar partai politik menjelang pemilu. Perbedaan kebudayaan kepribadian seseorang diwarnai kebudayaan kelompoknya. Seperti pola pikir dapat menyebabkan terjadinya konflik. Misalnya perbedaan pendapat tentang ”budaya barat” antara orang tua dengan anak . Perubahan sosial yang berlangsung cepat akan mengubah nilai-nilai dalam masyarakat. Hal ini akan menyebabkan munculnya kelompok-kelompok yang berbeda pendirian. Misalnya reformasi sebagian masyarakat ada yang bisa menerima dan ada yang belum siap menerima perubahan. Akar Konflik Sebagaimana tertuang dalam buku Mata Pelajaran Sosiologi Sekolah Menengah Atas SMA 20169 oleh Susvi Tantoro, setidaknya ada tiga hal yang menjadi akar konflik. Watak psikologis manusia yang merupakan dasar sentimen dan ide yang membangun hubungan sosial di antara berbagai kelompok manusia keluarga, suku, dan lainnya Fenomena politik, yaitu berhubungan dengan perjuangan memperebutkan kekuasaan dan kedaulatan yang melahirkan imperium, dinasti, maupun negara. Fenomena ekonomi, yaitu fenomena yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi, baik pada tingkat individu, keluarga, masyarakat maupun negara. Baca juga Penyebab Konflik dan Teori Konflik Menurut Karl Marx Konflik Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Pengertian-Sebab, Dampak Macam-macam Resolusi Konflik Menurut Para Ahli dan Bentuknya - Pendidikan Kolumnis Abraham WilliamPenulis Abraham WilliamEditor Alexander Haryanto Akarmasalah ini—yang divalidasi oleh tim menggunakan metode yang sama, tool dan data—adalah: Tidak ada tanggung jawab pribadi untuk pelaksanaan keselamatan. Kurangnya komunikasi. Prosedur, pelatihan dan aturan yang tidak memadai. Kurangnya komitmen manajemen. Bukan sebuah prioritas bisnis. Tidak ada keselamatan yang terpadu.
Halo Siti, kakak bantu jawab ya Jawaban yang benar adalah b. kemiskinan. Pembahasan Kemiskinan menjadi permasalahan diberbagai negara terutama untuk negara-negara berkembang. Kemiskinan menjadi akar permasalahan lain di negara tersebut. Jika di suatu negara terdapat banyak penduduk miskin, maka anggota keluarga yang tergolong kedalam usia sekolah, tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena terhalang biaya dan keharusan mencari tambahan penghasilan. Tingkat pendidikan yang rendah akan berdampak pada peluang untuk memperoleh pekerjaan, yang menyebabkan keluarga miskin sulit keluar dari jeratan kemiskinan. Kemiskinan juga menjadi penyebab permasalahan dibidang kesehatan. Biaya yang tidak bisa mencukupi asupan gizi keluarga, menyebabkan anggota keluarga rentan sakit dan mengidap permasalahan dibidang kesehatan. Jadi jawaban yang benar adalah b. kemiskinan. Semoga jawabannya membantu
Indonesiasebagai negara kepulauan menjadikan pesisir menjadi wilayah yang sangat dominan untuk dijadikan sebagai tempat tinggal, aktivitas sosial dan ekonomi karena ketersediaan faktor sumber daya alamnya. Permasalahan pesisir lainnya adalah adanya bencana tsunami yang terjadi di Pantai Kota Pelabuhan Kesennuma Miyagi, Jepang tahun 2011 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. MEMAHAMI KERUSAKAN LINGKUNGAN DI NEGARA BERKEMBANG DENGAN PRESPEKTIF TEORI MARX Jikalau dulu Marx tidak habis-habisan mengkritik kaum kapitalis yang mengekspolitasi kaum buruh, mungkin budaya kapitalis akan tumbuh subur di kebanyakan negara dunia ketiga ketika era modernisasi ini menghunus pemikiran-pemikiran kritis yang sadar akan lingkungan. Tidak ada maksud sama sekali untuk menyamakan orang yang peduli dengan lingkungan sebagai pengikut Marx. Tetapi hal yang menarik yang perlu kita lihat adalah suatu fenomena yang tanpa kita sadari secara langsung maupun tidak, kapitalisme telah menjadi bibit-bibit kecil yang mengantarkan pemikiran manusia yang menjelma menjadi perilaku perusak. Perilaku orang-orang berkuasa yang haus akan kekayaan dan kekuasaan akan terus mempertahankan apa yang dia punya dengan cara apapun. Perilaku-perilaku seperti inilah yang menyebabkan terjadinya ekspolitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam yang merupakan faktor produksi secara ekonomi dan kemudian menyebabkan terjadinya kerusakan pada lingkungan. Pemikiran-pemikiran kritis kemudian muncul sebagai usaha untuk menyelamatkan lingkungan. A. Pendahuluan “Kami punya banyak alasan untuk membatalkan kontrak-kontrak tambang itu. Seandainya perusahaan-perusahaan pertambangan itu menggugat kami untuk membayar kompensasi, itu lebih murah daripada harus membayar kerugian negara dan kehancuran lingkungan hidup.” Pernyataan tegas di atas disampaikan Presiden Kostarika pada bulan Juli 2002, dalam sebuah deklarasi damai terhadap alam dan lingkungan. Presiden Abel Pacheco, berani membuat keputusan untuk melarang praktik pertambangan terbuka walaupun tengah menghadapi gelombang ancaman dari pelaku pertambangan internasional yang akan menggugat pemerintah Kostarika ke pengadilan arbitrase internasional. Namun, keteguhan akan sebuah masa depan bangsa yang lebih baik, tidak menyurutkan langkah Presiden Abel Pacheco untuk kukuh menolak praktik pertambangan terbuka di Kostarika. Keunggulan dan kemenangan kapitalisme memang sangat mengesankan. Lebih dari dua abad setelah terbitnya buku The Wealth of Nation karya mahaguru kapitalisme Adam Smith, sistem ekonomi kapitalistik berhasil mengalahkan semua pesaingnya dari ideologi lain. Pada akhir Perang Dunia II, hanya dua kawasan bumi yang tidak komunis, otoriter, atau sosialis, yakni Amerika Utara dan Swis. Kini selain kita menyaksikan negara-negara komunis rontok satu demi satu, hampir tak ada satupun negara yang saat ini bebas dari Coca-cola, McDonald, KFC dan Levis, lambang supremasi corporate capitalism yang menguasai sistem ekonomi abad 21. Namun demikian, setelah kapitalisme memonopoli hampir seluruh sistem ekonomi, kini semakin banyak yang menggugat apakah sistem yang didasari persaingan pasar bebas ini mampu menjawab berbagai permasalahan nasional maupun global. Sejarah juga menunjukkan bahwa kapitalisme bukanlah piranti paripurna yang tanpa masalah. Selain gagasan itu sering menyesatkan, terdapat banyak agenda pembangunan yang tidak mengalir jernih dalam arus sungai kapitalisme. Masalah seperti perusakan lingkungan, meningkatnya kemiskinan, melebarnya kesenjangan sosial, meroketnya pengangguran, dan merebaknya pelanggaran HAM serta berbagai masalah degradasi moral lainnya ditengarai sebagai dampak langsung maupun tidak langsung dari beroperasinya sistem ekonomi kapitalistik. Sekurangnya ada dua argumentasi yang melandasi anggapan tentang masalah lingkungan hidup tertanam di dalam kapitalisme. Pertama, dengan berbasis kompetisi, sebagai karakter utama sistem ini adalah perlombaan produksi komoditas semurah mungkin, di mana sumber daya alam disubordinasikan ke dalam logika ini. Tidak heran eksploitasi dan karenanya destruksi terhadap alam dan juga buruh menjadi keharusan. Karakter kedua dari sistem ini adalah keharusan akumulasi tanpa batas melalui ekspansi spasial yang progresif. Korporasi-korporasi transnasional bergerak leluasa melintasi tembok-tembok negara untuk mengonversi permukaan bumi untuk industri ekstraktif. Pada masa lalu, praktiknya melalui kolonialisme, dan dalam 40 tahun terakhir, berlangsung di bawah rubrik neoliberalisme. Bukan saja sebagai class project’, tetapi juga sebagai ecology project , seperti disebut ahli geografi Jasson W Moore Ecology & the Accumulation of Capital, neoliberalisme mempercepat perusakan lingkungan dengan dampak multi-skalar, dari lokal ke global. China merupakan contoh terang. Pertumbuhan luar biasa setelah menerapkan ekonomi pasar, dicapai berkat ongkos produksi rendah, melalui eksploitasi buruh murah yang melimpah ruah dan mengabaikan lingkungan hidup. Sejumlah pengamat memprediksi, dengan terus mempertahankan model pertumbuhan ekonomi tidak berkelanjutan seperti sekarang, dalam waktu tidak lama China bakal terperangkap krisis energi, kemerosotan drastis produksi bahan pangan, dan bencana alam Prespektif Marxis Tentang Kerusakan Lingkungan di Negara Berkembang Dua aspek dari teori Marxis yang paling relevan untuk memahami dan melakukan aksi atas isu-isu tentang ekologi serta lingkungan adalah materialism dialektik dan teori akumulasi. Materialisme dialektik, sebagai filsafat, menjadi ada dan menyadari relevansinya dengan diskusi ekologi karena implikasinya pada cara kita memahami alam. Kini sudah menjadi pemahaman umum di kalangan ekologis profesional bahwa alam tidaklah statis, bukan sesuatu yang selalu sama, sekalipun tanpa gangguan manusia. Dengan ukuran komunitasnya maupun dengan ukuran biosfernya, alam tidak berada dalam keseimbangan” , tidak juga berada dalam “keadaan terbaik”-nya. Kita tahu tidak ada kekuatan apapun yang dapat memastikan kesetimbangan stabil dari jumlah populasi ataupun komposisi spesies dari komunitas-komunitas. Jadi pernyataan tentang keseimbangan dan keselarasan bersifat idealis dan ideologis. “Keseimbangan alam” dinyatakan sebagai analog dari “tangan yang tak terlihat” dalam ekonomi—di mana persaingan di antara kekuatan-kekuatan yang berbeda dianggap akan meleburkan dirinya dalam sistem yang seimbang dan stabil. Aspek khusus lain yang relevan dari Marxisme adalah teori akumulasi, yang menjelaskan bahwa syarat pertumbuhan kapitalisme dihasilkan dari upaya kekuatan-kekuatan perusahaan dalam menghadapi tekanan-tekanan kompetisi di antara mereka, sehingga memaksa mereka memotong biaya dan mengakumulasikan modal sebagai cara untuk bertahan hidup. Teori tersebut menjelaskan kebutuhan kekuatan-kekuatan kapitalis yang berkompetisi untuk mengeksternalkan sebanyak mungkin biaya produksi menjadi beban masyarakat dalam jumlah besar, termasuk biaya “cuci tangan”—berupa insentif tetap bagi aktivitas produksi dan konsumsi yang menghasilkan banyak limbah; dan ekspansi internasional kekuatan kapitalis ketika mereka mencari pasar baru, sumber daya baru dan, lebih banyak lagi tempat baru untuk membuang limbahnya. Sehingga, terdapat konflik mendasar antara kapitalisme dan rasionalitas ekologis. Seperti yang dikatakan oleh Paul Sweezy, bahwa catatan buruk di bidang lingkungan kapitalisme disebabkan oleh sifat bawaannya yang mengusung proses akumulasi modal yang tak terkendali. Sistem tersebut tak memiliki mekanisme pengerem/pengendali selain krisis ekonomi berkala; satuan-satuan individual yang menyusunnya—modal yang terpisah-pisah— harus tanggap terhadap peluang-peluang meraup keuntungan dalam jangka pendek, atau tersingkir; tak ada bagian dalam sistem itu yang membuka diri atau sesuai dengan suatu perencanaan jangka panjang yang mutlak sangat penting bagi pelaksanaan sebuah program ekologi yang efektif Sistem kapitalis internasional dipercayai oleh para marxis tidak akan menghasilkan distribusi yang merata. Negara-negara sedang berkembang itu miskin karena sejarah menempatkan mereka pada posisi subordinate dan kondisi ini bertahan terus sejauh mereka menjadi bagian dari sistem kapitalis internasional itu. Sistem pasar internasional pada dasarnya ada di bawah kendali dari negara-negara berkembang dan karena itu cara kerjanya menimbulkan kerusakan pada negara sedang berkembang. Atau secara kasar dikatakan bahwa operasi pasar internasional memungkinkan negara berkembang untuk mengeksploitasi kekayaan ekonomi dari negara yang sedang berkembang. Perdagangan antara negara berkembang Utara dan negara sedang berkembang Selatan adalah hubungan tukar- menukar yang tidak setara karena pasar internasional yang ada di bawah kontrol negara-negara maju saat ini menyebabkan merosotnya harga bahan mentah yang dihasilkan oleh negara-negara Selatan dan meningkatnya harga produk industri yang dihasilkan oleh negara-negara Utara. Yang disebut terms of trade ini memang merugikan negara Selatan. Lebih parahnya, perdagangan internasional justru mendorong negara-negara Selatan untuk memusatkan diri pada bentuk produksi yang terbelakang yang sulit akan mendorong terjadinya pembangunan. Investasi asing semakin menimbulkan hambatan dan distorsi bagi negara- negara Selatan. Mereka memegang kontrol atas industri lokal yang paling dinamis dan mengeruk surplus ekonomi dari sektor ini dengan cara repatriasi keuntungan, royalty fees, maupun lisensi-lisensi. Menurut teori marxis, jelas terjadi aliran modal ke luar dari Selatan ke Utara. Tambah lagi, investasi asing dapat menimbulkan pengangguran karena mereka mendirikan pabrik- pabrik yang padat modal. Akibatnya, terjadilah distribusi pendapatan yang semakin tidak merata, menggusur modal lokal dan pengusaha lokal. Akibat yang tidak kalah menakutkan adalah terjadinya produksi yang berorientasi untuk ekspor saja dan karena itu dihasilkan pola konsumsi yang tidak aneh. Teori marxis mengkritik sistem keuangan internasional. Perdagangan dan investasi mencabut modal dari Selatan dan memaksa negara-negara Selatan meminjam dari institusi keuangan Utara, baik swasta maupun publik. Namun, debt service dan pembayaran utang mengakibatkan terkurasnya kekayaan mereka. Bantuan asing ternyata tidak membantu sebagaimana sering diyakini. Bantuan asing malah memperparah distorsi pembangunan negara-negara Dunia Ketiga yang diperintahkan untuk menggalakkan investasi asing dan perdagangan internasional. Akibatnya, tujuan pembangunan sejati terlupakan, yaitu kesejahteraan seluruh bangsa. Teori marxis menunjukkan bahwa dalam kerangka sistem perdagangan internasional ini, di tiap-tiap negara berkembang muncullah kelas yang menjadi “client” dari negara berkembang. Elite lokal yang demi kepentingan diri mereka sendiri ingin melanggengkan kekuasaan mereka dengan senang hati bekerja sama dengan elite kapitalis internasional. Kerja sama seperti ini yang melanggengkan sistem kapitalis internasional. Ada teori lain yang juga mengkritik teori liberal. Seperti halnya teori marxis, teori strukturalis berpendapat bahwa struktur pasar internasional melanggengkan keterbelakangan dan ketergantungan, dan pada akhirnya mendorong ketergantungan negara sedang berkembang kepada negara berkembang. Sebagai seorang strukturalis, Gunnar Myrdal mengatakan bahwa pasar cenderung untuk menyukai kelompok orang atau negara yang telah memiliki sumber kekayaan. Sebaliknya, ia akan mengempaskan yang belum berkembang. Perdagangan internasional yang tidak beraturan dan juga gerakan modal yang bebas akan memperparah ketimpangan internasional. Pasar internasional yang berat sebelah seperti ini, menurut kelompok strukturalis, bertumpu pada ketimpangan yang ada dalam perdagangan internasional. Perdagangan tidak bekerja sebagai mesin pertumbuhan, tetapi malah memperlebar jurang antara negara berkembang dan negara sedang berkembang. Pertama, ini terjadi karena terms of trade yang merosot terhadap negara sedang berkembang. Permintaan akan ekspor produk primer yang berasal dari negara berkembang tidaklah elastik, kecuali itu kompetisi pasar internasional menyebabkan harga dari produk-produk itu semakin murah. Kedua, struktur monopoli negara-negara berkembang dan meningkatnya permintaan akan barang-barang jadi menyebabkan naiknya harga produk industri dari negara berkembang. Jadi, dalam kondisi pasar yang normal, perdagangan internasional sebenarnya memindahkan pendapatan dari negara sedang berkembang Selatan ke negara berkembang Utara. Perdagangan internasional, menurut kelompok strukturalis, membawa efek negatif terhadap pembangunan sebuah negara. Spesialisasi yang dijalankan oleh negara-negara berkembang pada ekspor barang-barang yang sudah ketinggalan tidak dapat mendorong perekonomian negara itu. Ini bertentangan dengan pendapat teoretisi liberal, tentu saja. Sebaliknya, perdagangan menciptakan sektor ekspor yang advanced yang hanya kecil atau malah tidak menimbulkan efek pada ekonomi. Dengan kata lain, perdagangan menimbulkan dual economy dalam sebuah negara, sektor yang diperuntukkan ekspor yang sudah maju dan ekonomi pada umumnya yang belum maju. Penanaman modal asing juga melahirkan situasi berat sebelah. Investor asing pada dasarnya menjauhi negara sedang berkembang. Kalau toh mereka datang ke negara berkembang, mereka hanya mengarahkan diri pada sektor ekspor, dan karena itu makin memperparah dual economy dan efek negatif dari perdagangan. Tambah lagi, investasi asing dapat mendorong mengalirnya keuntungan ke negara majuC. KesimpulanPermasalahan- permasalahan ekologi adalah masalah politis dalam makna bahwa masalah-masalah tersebut dihasilkan atau sangat dipengaruhi oleh kesenjangan- kesenjangan kontrol atas sumber daya dan kekuatan politik di antara kelompok-kelompok dan bangsa-bangsa;Ekologi tidak dapat menjadi program politik itu sendiri, melainkan harus menjadi bagian dari analisa dan program yang lebih luas;Perlu memehami kapitalisme, dan khususnya dinamika akumulasi modal, agar mengerti mengapa kerusakan lingkungan terjadi dan akan terus berlanjut dalam dunia yang kapitalistik;Oleh karena mobilitas dan ekspansi modal, serta melemahnya negara-bangsa, maka perlu mengkoordinasikan strategi secara internasional. Pustaka Andre Gorz, Ecology as Politics Boston South End Press, 1980. Arthur MacEwan, Why Are We Still Socialist and Marxist After All This? Dalam Socialist Register 1990, editor oleh Ralph Miliband dan Leo Panitch London Merlin Press, 1990. Barry Commoner, Ecosphere vs Technosphere Ending the War Against Earth, The Nation, 30 April 1990. Edi Suharto, PhD, Globalisasi, Kapitalisme dan Negara Kesejahteraan Mengkaji Peran Negara dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Indonesia. Edi Suharto, PhD, Globalisasi, Kapitalisme dan Negara Kesejahteraan Mengkaji Peran Negara dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Indonesia. Gagasan tersebut disajikan dan dikaji oleh Richard Lewontin dalam esainya yang tidak dipublikasikan pada tahun 1989 Dialectics of Nature. Analogi “tangan yang tak terlihat” dibuat untuk saya oleh seorang ekologis, Douglas Bucher. James O’Connor, Zeta, Juni 1989, halaman 32. Konsep dan istilah tersebut terdapat dalam esai Richard Levins yang tidak dipublikasikan Toward a Gentle, Thought-Intensive Technology, 1985. Lihat, misalnya, John Vandermeer, A Struggle on Two Fronts the Greening of Nicaragua, Green Letter, Spring, 1990. Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga edisi kedelapan, Jakarta Penerbit Erlangga, 2003, hal. 262 – 268 Michael Redclitt, Turning Nightmares into Dreams the Green Movement in Eastern Europe, The Ecologist, September-Oktober, 1989, halaman 178. Michael Redclitt, Turning Nightmares into Dreams, halaman 182. Paul Sweezy, Socialism and Ecology, Monthly Review, September 1989, halaman 2. Paul Sweezy, Socialism and Ecology, Monthly Review, September 1989; Paul Sweezy dan Harry Magdoff, Capitalism and The Environment, Monthly Review, Juni 1989. Richard Levins dan Richard Lewontin, editor, The Dialectical Biologist Cambridge Harvard University Press, 1985. Suwarno dan Alvin Y. So, Perubahan Sosial dan Pembangunan, Jakarat Pustaka LP3ES Indonesia, 1994, hal. 240-242 Suwarno dan Alvin Y. So, Perubahan Sosial dan Pembangunan, Jakarat Pustaka LP3ES Indonesia, 1994, hal. 92 Lihat Politik Selengkapnya Gerakanyang dimaksud adalah Darul Islam/Tentara Islam Indonesia atau yang lazim disingkat sebagai DI/TII, serta Negara Islam Indonesia atau NII yang muncul pada dekade 1950-an. Munculnya gerakan radikal berbasis paham keagamaan tersebut dimotivasi oleh visi untuk menjadikan syariat Islam sebagai dasar negara Indonesia.
Permasalahanpenyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan merupakan permasalahan kemanusiaan seutuhnya. Masalah yang dihadapi pada penderita bukan hanya dari medis saja tetapi juga adanya masalah psikososial sebagai akibat penyakitnya. Umumnya negara-negara endemis kusta adalah negara dengan
nCzV.
  • ryl1uk809y.pages.dev/366
  • ryl1uk809y.pages.dev/359
  • ryl1uk809y.pages.dev/305
  • ryl1uk809y.pages.dev/89
  • ryl1uk809y.pages.dev/402
  • ryl1uk809y.pages.dev/234
  • ryl1uk809y.pages.dev/366
  • ryl1uk809y.pages.dev/248
  • masalah negara yang menjadi akar permasalahan negara lainnya adalah